Thursday, June 14, 2012

Kelulusan SMA/SMK/MA Tulungagung Capai 99,99 Persen (2012)

Tulungagung - Tingkat kelulusan siswa SMA/SMK/MA di Kabupaten Tulungagung tahun ini mencapai 99,99 persen.

Akumulasi hasil rekapitulasi tingkat kelulusan di seluruh lembaga pendidikan tingkat SLTA tersebut, disampaikan Kepala Bidang Pendidikan Menengah pada Dinas Pendidikan Tulungagung, Marjadji, Kamis.

"Secara keseluruhan tingkat kelulusan tahun ini boleh dibilang hampir 100 persen," kata Marjadji dengan nada bangga.

Sebagaimana data peserta ujian nasional (UN) tahun ajaran 2010-2011 tercatat sebanyak 8.592 siswa. Rinciannya, peserta UN SMA sebanyak 3.728 siswa, SMK sebanyak 3.760 siswa, dan MA sebanyak 1.104 siswa.

Dari jumlah tersebut, siswa yang akhirnya dinyatakan tidak lulus UN "hanya" ada tiga orang siswa, yakni masing-masing satu siswa dari kelompok SMA, SMK, serta MA.

Meskipun begitu, diakui Marjadji hasil UN tingkat SLTA sederajat itu belum sepenuhnya tuntas. Hal ini dikarenakan masih ada lima siswa yang nilai UN-nya belum muncul.

Kelima siswa yang saat ini masih menunggu hasil koreksi lanjutan yang dilakukan jajaran Dinas Pendidikan Provinsi Jatim "Kami sedang mengurusnya ke Surabaya," ujarnya memastikan.

Meski belum mengetahui hasil akhir nilai UN kelima siswa tersebut, Marjadji tetap optimistis mereka lulus semua. Ia berdalih, belum munculnya hasil UN kelima siswa tersebut lebih dikarenakan adanya kesalahan pada sistem pemindai lembara jawaban soal.

"Kebanyakan nilai (UN) yang belum muncul hanya satu atau dua mata pelajaran, lainnya sudah keluar dengan hasil cukup bagus. Jadi kami tetap optimistis mereka lulus," tandasnya yakin.

Pengumuman Keluluasan SMA/SMK dan MA di Tulungagung tahun ini secara umum sangat kondusif. Hanya ada beberapa siswa yang mendatangi sekolah untuk melihat papan pengumuman.

Bahkan di SMA Negeri 1 Kauman Tulungagung, pada hari pengumuman kelulusan, tidak satupun murid yang hadir di sekolah. Hal ini karena sekolah tersebut dalam mengumumkan kelulusan mengunakan sistem kurir, yaitu melakukan pengumuman kelulusan melalui kurir ke rumah siswa yang tidak lulus hingga batas waktu tertentu.

Pasca pengumuman hasil UN memang sempat muncul arak-arakan siswa mengenakan seragam sekolah. Namun polisi telah mengantisipasinya sehingga ketertiban lalu-lintas bisa dikendalikan.

Sebanyak 15 pelajar bahkan sempat ditilang karena tidak mengenakan helem pengaman ataupun karena dianggap mengganggu arus lalu-lintas di jalan raya Kota Tulungagung.

Sementara itu, hasil nilai ujian nasional (NUN) tingkat SMA tahun ini kembali ajang
"persaingan" antardua sekolah bergengsi di Kota Marmer, yakni antara SMA Negeri 1 Boyolangu (SMABoy) dan SMA Negeri 1 Kedungwaru (Smariduta).

Hasil rekapitulasi dinas pendidikan setempat, untuk nilai rata-rata tertinggi jurusan IPA diraih SMA Negeri 1 Kedungwaru dengan NUN rata-rata 57,00.

Sedangkan untuk nilai rata-rata tertinggi jurusan IPS diraih SMA Negeri 1 Boyolangu dengan NUN rata-rata 54,00. "Khusus untuk hasil NUN tertinggi perorangan paling banyak diraih SMABoy baik untuk jurusan IPA maupun IPS," paparnya menjelaskan hasil UN se-Tulungagung.

Sumber: antarajatim.com

Surabaya, Tulungagung Sabet Adipura Kencana 2012

JAKARTA: Kota Surabaya dan Tulungagung raih penghargaan Adipura Kencana 2012 yang diserahkan bertepatan dengan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2012 oleh Kementerian Lingkungan Hidup di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta, Selasa (5/6).

“Adipura Kencana diberikan pada kota pemenang adipura tahun sebelumnya yang pada tahun ini mampu meningkatkan nilai mereka dari yang sebelumnya,”jelas Deputi IV Bidang Penglolaan Bahan Berbahaya dan Beracun KLH, Masnellyarti.

Pada acara sama dilangsungkan pula memberikan penghargaan Adipura, Kalpataru, Status Lingkungan Hidup Daerah Terbaik dan Adiwiyata. Sebanyak 125 kota dianugerahi Anugerah Adipura.

Selain itu, Kota Bekasi dan Kota Bandar Lampung diumumkan sebagai kota terkotor di Indonesia. “Pengumuman kota terkotor akan memicu kota tersebut untuk memperbaiki kualitas lingkungan. Seperti Palembang dan Tengerang yang tahun ini mendapat Anugerah Adipura," ujar Meneg LH Balthasar Kambuaya.

Adapun penghargaan Kalpataru tahun ini diberikan pada 12 orang pejuang lingkungan dan Adiwiyata Mandiri pada 67 sekolah di seluruh Indonesia. “Penghargaan Adiwiyata bekerjasama dengan dengan Kemendikbud," ucap Sudirman, Asisten Deputi IV KLH sekaligus Ketua Pelaksanan Penilaian Adiwiyata.

Selain itu, untuk mendorong motivasi pemda dalam menyusun Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD), KLH juga menobatkan provinsi dan kota/kabupaten sebagai penyusun SLHD terbaik. DKI Jakarta, Sumatra Barat dan Jawa Timur merupakan penyusun SLHD terbaik kategori provinsi. Kota Padang, Kabupaten Padang, dan Kabupaten Majene merupakan penyusun SLHD terbaik untuk kategori kota/kabupaten.

Dihubungi di hari yang sama, Direktur Eksekutif Nasional Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Abetnego Tarigan berpendapat penghargaan Kalpataru sangat positif untuk memotivasi masyarakat melindungi lingkungannya. Hanya saja, pemerintah harus lebih memperhatikan mereka ke depannya, bukan hanya sekadar memerikan penghargaan."Maksudnya, apa yang dilakukan pemerintah untuk mendukung pejuang lingkungan tersebut ke depannya," jelasnya. (*/OL-2) 


Sumber: mediaindonesia.com

Kelulusan Siswa SMP Tulungagung Tertinggi se-Jatim (2012)

Tingkat kelulusan siswa SMP/MTs di Kabupaten Tulungagung mencapai 99,99 persen tercatat paling tinggi dibanding 38 kabupaten/kota lain di Jawa Timur.

"Angka ketidaklulusan SMP/MTs di Tulungagung untuk tahun ajaran 2011/2012 ini hanya 0,01 persen. Ada dua siswa dari total 15.069 siswa didik tingkat SMP/MTs di sini yang dinyatakan tidak lulus karena nilai akhirnya (gabungan nilai sekolah dan nilai UN) tidak mencapai batas minimal yang ditentukan," kata Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tulungagung Marjadji, Jumat (1/6/2012).

Dua siswa yang tidak lulus tersebut masing-masing berasal dari SMPN 2 Ngantru dan SMPN 5 Tulungagung. Kedua pelajar SMP negeri tersebut harus mengulang mata pelajaran kelas IX di sekolah masing-masing karena hasil ujian nasional (UN) untuk mata pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA) jeblok hingga di bawah ambang batas minimal nilai 4,00.

"Berdasar evaluasi kami, hanya satu mata pelajaran IPA yang jeblok tapi itu mempengaruhi hasil UN maupun perhitungan nilai akhir (NA) secara keseluruhan sehingga dinyatakan tidak lulus," terangnya.

Namun, secara keseluruhan Marjadji mengaku bangga dengan hasil UN SMP/MTs di daerah tugasnya sebab angka ketidaklulusan di Kabupaten Tulungagung merupakan yang paling rendah dibanding daerah-daerah lain di Jatim.

Ia lalu menunjukkan angka ketidaklulusan siswa SMP/MTs di kabupaten/kota lain di sekitar Tulungagung. Di Kabupaten/Kota Blitar, misalnya , angka ketidaklulusan tercatat mencapai 49 siswa dan 28 siswa.

Sementara di Kabupaten Kediri ketidaklulusan tercatat sebanyak 21 siswa, Kota Kediri sebanyak 15 siswa, dan Kabupaten Trenggalek sebanyak 39 siswa.

Prestasi yang diraih siswa-siswi peserta UN tingkat SMP/MTs di Tulungagung tidak hanya dalam hal tingkat kelulusan, namun juga dalam beberapa kategori lain.

Rata-rata nilai akhir (NA) SMP/MTs se-kabupaten, misalnya, Marjadji menyebut bahwa Kabupaten Tulungagung menduduki peringkat empat se-Jatim, sementara untuk rata-rata UN tingkat sekolah diraih SMPN 2 Tulungagung yang menduduki peringkat enam se-Jatim (nilai rata-rata sekolah 37,66).

"Tiga siswa Tulungagung juga berhasil meraih prestasi individu dengan menempati sepuluh besar nilai UN terbaik se-Jatim," terang Marjadji.

Ketiga siswa peraih UN terbaik dimaksud masing-masing adalah Ulfiana Ida Atika dari SMPN 1 Kauman dengan nilai 39,60 (terbaik kedua se-Jatim bersama tiga siswa lain di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik), Intan Agustina Kurniawati dari SMPN 1 Bandung dengan nilai 39,55 (terbaik ketiga), serta Wieka Agustin Pratesya dari SMPN 2 Tulungagung dengan nilai 39,40 (terbaik kelima se-Jatim).

sumber:surabaya.tribunnews.com

UN SD Tulungagung, Malang, dan Mojokerto Tertinggi (2012)


Sekolah peraih total nilai tertinggi UN SD dicapai sekolah asal Kabupaten Tulungagung dan siswa SD peraih nilai UN SD tertinggi diraih asal Malang. Sedangkan, kabupaten/kota yang meraih total nilai tertinggi adalah Kota Mojokerto.

Data dari Dinas Pendidikan Provinsi Jatim, jumlah sekolah penyelenggara UN tingkat SD, madrasah ibtidaiyah (MI) dan sekolah dasar luar biasa (SDLB) di Jatim sebanyak 26.067 sekolah terdiri dari 19.326 SD, 6.636 MI dan 105 SDLB. Sedangkan, peserta UN sebanyak 640.276 siswa terdiri dari 511.917 siswa SD, 128.092 siswa MI dan 267 siswa SDLB.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jatim Harun, Kamis (14/6/2012) mengatakan, kelulusan siswa SD bukan hanya ditentukan dari nilai UN. "Kriteria kelulusan siswa juga ditentukan oleh sekolah atau madrasah penyelenggara. Jadi tidak hanya ditentukan oleh nilai UN," katanya.

Harun menambahkan, pengumuman kelulusan setingkat SD, MI maupun SDLB akan disampaikan serentak pada Sabtu (16/6/2012). "Mekanisme penyampaian pengumuman kelulusan diserahkan sepenuhnya kepada masing-masing sekolah atau madrasah," jelasnya

Untuk kabupaten atau kota peraih total nilai UN tertinggi, peringkat pertama diraih Kota Mojokerto dengan jumlah peserta 2.232 dan nilai mata ujian Bahasa Indonesia 8,49, Matematika 8,50 dan IPA 8,94, total 25,93. Peringkat kedua diraih Kabupaten Sidoarjo dengan jumlah peserta 26.612 dan nilai mata ujian Bahasa Indonesia 8,41, Matematika 8,49 dan IPA 8,88, total 25,78.

Sedangkan peringkat ketiga diraih Kabupaten Mojokerto. Untuk kabupaten dan kota peraih total nilai tertinggi UN MI, peringkat pertama diraih Kabupaten Sidoarjo dengan jumlah peserta 6,793 dan nilai mata ujian Bahasa Indonesia 8,47, Matematika 8,39, IPA 8,91,
total 25,77.

Peringkat kedua diraih Kota Madiun dengan jumlah peserta 549 dan nilai mata ujian Bahasa Indonesia 8,57, Matematika 7,98, IPA 8,83, total 25,38. Peringkat ketiga diraih Kabupaten Mojokerto.

Sementara itu, sekolah peraih total nilai tertinggi UN SD, peringkat pertama diraih SDN 1 Wajak Kidul Kabupaten Tulungagung, dengan mata ujian Bahasa Indonesia 9,53; Matematika 9,69 dan IPA 9,95, total 29,17. Peringkat kedua diraih SDN Geluran Ploso Kabupaten Gresik dengan mata ujian Bahasa Indonesia 9,38; Matematika 9,74 dan IPA 9,96, total 29,08. Dan peringkat ketiga diraih SDN Tawangrejo II Kabupaten Lamongan.

Dan lagi-lagi, tak ada satu pun sekolah SD di Surabaya yang berhasil masuk peringkat 10 besar nilai tertinggi. Sedangkan MI peraih total nilai tertinggi, peringkat pertama diraih MI Nainul Ulum Kabupaten Mojokerto, dengan mata ujian Bahasa Indonesia 9,77, Matematika 9,43, IPA 9,98 dengan total 29,18.

Peringkat kedua diraih MI Negeri Mlarik Geneng Kabupaten Ngawi dengan nilai mata ujian Bahasa Indonesia 9,55, Matematika 9,42, IPA 9,73 dan total 28,70. Peringkat ketiga diraih MI NU Durung Bedug, Kabupaten Sidoarjo.

Untuk siswa peraih nilai UN tertinggi disabet oleh 5 siswa yang mempunyai nilai sama tertinggi asal Kota Malang, Kabupaten Gresik dan Kabupaten Jember. Yakni M Daffan Reynarah Apriyanto asal SDN Klojen Kota Malang, Dhiyah Alya Salsabila asal SDN Kedanyang Kabupaten Gresik, Yolanda Rifah Elvina, Zulqornain Raka Patria, Yuska Azmi. Ketiganya sama dari SDN Karangrejo 02 Kabupaten Jember. Kelima siswa tersebut sama-sama mempunyai nilai Bahasa Indonesia 10, Matematika 9,75 dan IPA 10.

Sedangkan 12 siswa MI mempunyai nilai sama tertinggi yakni Diyanah Hanin Sabiila, Fatimah Mas'ud dari MI Malik Ibrahim Putri Kabupaten Gresik. Rya Ade Gunawan dari MI Ma'arif Pagerwojo Kabupaten Sidoarjo. Efrida Dwi Rochmada, Gilang Firdaus Pratama, Hanif Azhar, M Aditya Syahrul Maghfiroh, M Agus Miftah, M Ali Lutfan.

Keenam siswa itu berasal dari MI NU Durung Bedug Kabupaten Sidoarjo. Hana Firdausil Husni dari MI Pembangunan Sidomukti Lamongan.

Aula Khoirun Nisa dari MIN Mojorejo Kabupaten Blitar dan M Anjar Farnawi dari MI Miftahul Huda, Karangsono Kabupaten Tulungagung. Para siswa siswi MI ini mempunyai nilai mata ujian Bahasa Indonesia 9,80, Matematika 9,75, dan IPA 9,55.


sumber:m.inilah.com

Saturday, June 2, 2012

Misteri dan Keajaiban Angkal 0 (Nol)


Ternyata angka atau bilangan dengan menggunakan bahasa Indonesia memiliki struktur atau pola yang unik dan mungkin tidak akan ditemukan di bangsa lain. Hanya di Indonesia.

Setiap bangsa, negara dan daerah pasti memiliki penyebutan sendiri untuk angka-angka dari satu, dua sampai dengan sepuluh. Misalnya angka tiga kita menyebutnya di Indonesia tapi di negara lain ada yang menyebutnya tri, three, san, tolu dan lain sebagainya.

Bahkan bila ada yang masih ingat angka-angka tersebut dalam bahasa daerah teman-teman masing-masing dari satu sampai sepuluh maka kadang ada angka yang penyebutannya sama dan ada pula yang berbeda dengan Bahasa Indonesia. Mungkin tergantung dari enaknya di lidah atau di telinga.

Langsung saja. Di sini saya bukan mengajarkan Anda berhitung tapi coba perhatikan deretan angka-angka di bawah ini.

1 = Satu
2 = Dua
3 = Tiga
4 = Empat
5 = Lima
6 = Enam
7 = Tujuh
8 = Delapan
9 = Sembilan


Ternyata setiap bilangan mempunyai saudara ditandai dengan huruf awal yang sama. Bila kedua saudara ini dijumlahkan angkanya, maka hasilnya pasti sepuluh. Contohnya Satu dan Sembilan. Mempunyai huruf awal yaitu S dan bila djiumlahkan satu dan sembilan hasilnya adalah sepuluh.

Begitu juga dengan Dua dan Delapan, Tiga dan Tujuh kemudian Empat dan Enam. Terurut sampai dengan angka Lima. Lima dijumlah dengan dirinya sendiri juga hasilnya sepuluh.

Tidak sampai di situ, ternyata huruf awalnya juga punya peranan penting terbentuknya bilangan itu. Misalnya Satu dan Sembilan sama-sama huruf awalnya adalah S yang secara kebetulan berada pada urutan 19 dalam alpabet. Bila angka satu dan sembilan dijumlahkan kemudian dibagi dua untuk mencari rata-ratanya maka hasilnya adalah 5. Bentuk angka 5 sangat identik dengan huruf S. Yang pernah membaca Matematika Alam Semesta, perlu ditambahkan bahwa 19 adalah angka TUHAN.

Kemudian Dua dan Delapan. Huruf awalnya adalah D yang urutan keempat. Bila delapan dibagi dua maka hasilnya adalah empat (pembenaran).

Selanjutnya Empat dan Enam. Huruf awalnya adalah E yang urutan kelima. Lima berada diantara Empat dan Enam (pembenaran lagi).

Sedangkan angka Lima huruf awalnya adalah L. Dimana L digunakan untuk simbol angka lima puluh dalam perhitungan Romawi (pembenaran yang masih nyambung).

Lalu bagaimana dengan Tiga dan Tujuh? Ternyata susah cari pembenarannya. Ditambah, dikurang, dibagi dan dikali ternyata belum juga ketemu. Tiga dikali tujuh hasilnya 21, kurang satu angka dengan huruf T yang urutan ke 20. Tapi simbol V digunakan untuk menunjukkan angka tujuh dalam perhitungan Arabic. Dan V diurutan ke-22.

Ternyata, tidak pakai matematika. Cukup ditulis saja di kertas kosong kemudian pasti bisa ketemu hubungannya. Coba tulis huruf T kecil (t) di sebuah kertas. Kemudian putar kertasnya 180 derajat maka kamu bisa lihat angka tujuh dengan jelas. Lalu bagaimana dengan angka tiga? Juga sama. Tulis huruf T besar di kertas pakai font Times New Roman kemudian putar 90 derajat ke kanan searah jarum jam. Tada…. Kamu pasti bisa lihat angka tiga dengan jelas. Tapi sedikit mancung. (pembenaran yang juga dipaksakan sekali).

Pola unik ini mungkin hanya bisa ditemukan di Indonesia. Lalu bagaimana dengan di Malaysia yang juga memakai bahasa yang sama? Ternyata di Malaysia angka 8 tidak disebut sebagai Delapan tapi Lapan. Jadi pola ini hanya milik Indonesia. Jangan sampai diklaim juga sama mereka.

by:fikrin
Sumber:forumsains.com

Keajaiban Angka Kita 1-10


Ternyata angka atau bilangan dengan menggunakan bahasa Indonesia memiliki struktur atau pola yang unik dan mungkin tidak akan ditemukan di bangsa lain. Hanya di Indonesia.

Setiap bangsa, negara dan daerah pasti memiliki penyebutan sendiri untuk angka-angka dari satu, dua sampai dengan sepuluh. Misalnya angka tiga kita menyebutnya di Indonesia tapi di negara lain ada yang menyebutnya tri, three, san, tolu dan lain sebagainya.

Bahkan bila ada yang masih ingat angka-angka tersebut dalam bahasa daerah teman-teman masing-masing dari satu sampai sepuluh maka kadang ada angka yang penyebutannya sama dan ada pula yang berbeda dengan Bahasa Indonesia. Mungkin tergantung dari enaknya di lidah atau di telinga.

Langsung saja. Di sini saya bukan mengajarkan Anda berhitung tapi coba perhatikan deretan angka-angka di bawah ini.

1 = Satu
2 = Dua
3 = Tiga
4 = Empat
5 = Lima
6 = Enam
7 = Tujuh
8 = Delapan
9 = Sembilan


Ternyata setiap bilangan mempunyai saudara ditandai dengan huruf awal yang sama. Bila kedua saudara ini dijumlahkan angkanya, maka hasilnya pasti sepuluh. Contohnya Satu dan Sembilan. Mempunyai huruf awal yaitu S dan bila djiumlahkan satu dan sembilan hasilnya adalah sepuluh.

Begitu juga dengan Dua dan Delapan, Tiga dan Tujuh kemudian Empat dan Enam. Terurut sampai dengan angka Lima. Lima dijumlah dengan dirinya sendiri juga hasilnya sepuluh.

Tidak sampai di situ, ternyata huruf awalnya juga punya peranan penting terbentuknya bilangan itu. Misalnya Satu dan Sembilan sama-sama huruf awalnya adalah S yang secara kebetulan berada pada urutan 19 dalam alpabet. Bila angka satu dan sembilan dijumlahkan kemudian dibagi dua untuk mencari rata-ratanya maka hasilnya adalah 5. Bentuk angka 5 sangat identik dengan huruf S. Yang pernah membaca Matematika Alam Semesta, perlu ditambahkan bahwa 19 adalah angka TUHAN.

Kemudian Dua dan Delapan. Huruf awalnya adalah D yang urutan keempat. Bila delapan dibagi dua maka hasilnya adalah empat (pembenaran).

Selanjutnya Empat dan Enam. Huruf awalnya adalah E yang urutan kelima. Lima berada diantara Empat dan Enam (pembenaran lagi).

Sedangkan angka Lima huruf awalnya adalah L. Dimana L digunakan untuk simbol angka lima puluh dalam perhitungan Romawi (pembenaran yang masih nyambung).

Lalu bagaimana dengan Tiga dan Tujuh? Ternyata susah cari pembenarannya. Ditambah, dikurang, dibagi dan dikali ternyata belum juga ketemu. Tiga dikali tujuh hasilnya 21, kurang satu angka dengan huruf T yang urutan ke 20. Tapi simbol V digunakan untuk menunjukkan angka tujuh dalam perhitungan Arabic. Dan V diurutan ke-22.

Ternyata, tidak pakai matematika. Cukup ditulis saja di kertas kosong kemudian pasti bisa ketemu hubungannya. Coba tulis huruf T kecil (t) di sebuah kertas. Kemudian putar kertasnya 180 derajat maka kamu bisa lihat angka tujuh dengan jelas. Lalu bagaimana dengan angka tiga? Juga sama. Tulis huruf T besar di kertas pakai font Times New Roman kemudian putar 90 derajat ke kanan searah jarum jam. Tada…. Kamu pasti bisa lihat angka tiga dengan jelas. Tapi sedikit mancung. (pembenaran yang juga dipaksakan sekali).

Pola unik ini mungkin hanya bisa ditemukan di Indonesia. Lalu bagaimana dengan di Malaysia yang juga memakai bahasa yang sama? Ternyata di Malaysia angka 8 tidak disebut sebagai Delapan tapi Lapan. Jadi pola ini hanya milik Indonesia. Jangan sampai diklaim juga sama mereka.

by:fikrin
Sumber:forumsains.com

Biografi Fibonacci


225px Fibonacci 120x120 Tahukah Anda Siapa Fibonacci ?Tahukah anda siapakah Leonardo Fibonacci? Dia adalah salah seorang ahli matematika terkemuka dunia pada eranya disebabkan penemuan beliau yang amat penting yaitu rahasia angka  Fibonacci yang juga dikenali sebagai “The Golden Ratio”. Leonardo Fibonacci dilahirkan di Pisa, Itali sekitar tahun 1175. Beliau dilahirkan dalam keluarga Guilielmo Bonacci, seorang pengusaha sukses terkenal Republik Pisa.  Guilielmo menginginkan putranya kelak menggantikan kedudukannyanya sekaligus menjadi seorang ilmuan pada zamannya oleh karena itu dia telah membuat persiapan-persiapan  untuk Leonardo dengan belajar teknik perhitungan terutama yang melibatkan system angka Hindu-Arab yang pada masa tersebut belum dikenal di Eropa. Fibonacci mampu bergerak bebas ke seluruh Kerajaan Byzantine karena beliau putra dari seorang pengusaha terkemuka dan mempunyai kedudukan tinggi.
Menurut sejarawan Leonardo Fibonacci sangat tertarik dengan 9 symbol sistem nombor Hindu-Arab kemudian dia menekuni ilmu tersebut dan berhasil menguasainyai. Pada abad ke 12 Leonardo kembali ke Pisa dan mulai memberikan sumbangan pada perkembangan ilmu matematika sehingga mendapat gelar kehormatan  sebagai ahli matematik unggul zaman pertengahan.  Leonardo memperkenalkan sistem angka Hindu-Arab kepada masyarakat Eropa. Diantara tulisan beliau adalah “Liber Abaci” yang menunjukkan penguasaan beliau terhadap sistem angka  Hindu-Arab dan juga pemahaman beliau tentang sistem persepuluhan. Dari karyanya  yang  lain para sejarawan  matematika telah menemukan  teori persamaan kuadrat  serta teori algebra lain.
Diperkenalkan dalam seisen ketiga dari bukunya yaitu “Liber Abaci”, didalam bukunya beliau mengangkat sebuah permasalahan sebagai berikut :
“seorang laki-laki memelihara sepasang kelinci pada sebuah kandang  yang dipagar  tembok. Pertanyannya :  berapa pasang kelinci yang didapati  dalam setahun jika tiap bulannya sepasang kelinci itu mampu menghasilkan sepasang kelinci yang dimulai pada bulan kedua ?”
Deret Angka Fibonacci
Dari permasalahan diatas Leonardo Fibonacci mampu unutk menggambarkan perhitungan populasi kelinci tersebut dan dia telah menemukan deret angka yang menghantarkan dia  mengenalkan definisi :  “The Golden Ratio” atau Angka Ratio Emas . Permulaan deret angka Fibonacci dijelaskan sebagaiberikut :
10 + 1 = 1, 1 + 1 = 2, 1 + 2 = 3, 2 + 3 = 5, 3 + 5 = 8, 5 + 8 = 13, 8 + 13 = 21, 13 + 21 = 34, 21 + 34 = 55, …dst
Deret angka Fibonacci ini menunjukkan asal mula kejadian alam semesta dan juga menjadi inpirasi para seniman didalam mewujudkan cipta seni mereka termasuk Leonardo Da Vinci didalam karya lukisannya yang mendunia yaitu Mona Lisa. Selain itu rahasia angka Fibonacci ini juga diaplikasikan secara luas dalam seni kontruksi bangunan, lukisan dan juga wujud dalam anatomi tubuh manusia. Jika anda ingin mengetahui dengan lebih lanjut tentang rahasia angka